Sesuai Nota Dinas nomor : ND-07/LIP.2/2018 Indeks Produktivitas
Layanan bagi agen diukur dari 5
parameter sebagai berikut :
1. ADHERENCE TO SCHEDULE (ATS)
Mengukur tingkat kepatuhan dan ketepatan
agen dalam memenuhi keseluruhan jadwal
online yang ditetapkan.
Target : 90%Rumus :
Terdapat beberapa kondisi yang mengakibatkan ATS menjadi N/A sebagai
berikut :
a. Cuti
b. Tidak masuk bekerja
c. Terlambat masuk
bekerja, dengan catatan :
·
Menjadi N/A sejumlah waktu keterlambatannya.
·
Misalnya absen pagi jam 8.15 sementara online dijadwalkan jam
8.00 maka N/A hanya untuk waktu online
jam 8.00 – 8.15
d. Pulang sebelum
waktunya, dengan catatan :
·
Menjadi N/A sejumlah waktu
pulang sebelum waktunya tersebut.
·
Misalnya absen pulang jam 15.00 sementara online dijadwalkan
jam 14.30-16.00 maka penyesuaian hanya dilakukan untuk waktu online jam 15.00 –
16.00
e. Penggunaan voucher
tidak online
f. Surat Tugas
g. Penugasan tanpa Surat
tugas namun harus dibuktikan dengan memo dari kepala klip atau dari kepala
seksi.
h. Kondisi sakit
i. Adherent to schedule
akan menjadi N/A jika pegawai yang tidak
bertugas dapat memberika kontribusi misalnya dengan bertugas membantu live
chat atau email atau lainnya.
j. Jika pegawai tidak
dapat memberikan kontribusi apapun namun tetap ada absen pagi dan sore maka
adherent to schedule menjadi 0.
k. Error system baik
secara massal maupun personal
l. Adherent to schedule
menjadi N/A jika terjadi error system secara massal.
m. Adherent to schedule
menjadi N/A jika terjadi error system secara personal (hanya terjadi pada
pegawai tertentu) dengan catatan :
·
Penyesuaian hanya dilakukan untuk saat terjadinya error
tersebut.
·
Jika error masih belum bisa diselesaikan sampai dengan sesi
berikutnya maka pegawai bertugas menggunakan peralatan pegawai lain yang
berhalangan hadir atau sedang tidak bertugas.
n. Untuk keperluan
penghitungan Adherent to schedule maka agen diwajibkan untuk mengisi ijin tidak
online pada SIKLIP dalam waktu paling lambat 3 hari setelah keadaan tidak
online terjadi (h+3).
2. AGENT RING TIME
Mengukur kecepatan
agen dalam mengangkat telepon.
Target : Maksimal 6 detik
Rumus : Rerata agen
ring time (by sistem)
3. CUSTOMER EFFICIENCY
Mengukur seberapa efisien agen dalam mengelola interaksi dengan penelepon.
Dengan parameter ini
agen dituntut untuk dapat bekerja dengan
cermat dan efisien dalam mengelola waktu interaksi.
Dimulai dari menerima telepon, memberikan solusi atas permasalahan, sampai mendokumentasikan interaksi ke dalam sistem selama waktu After Call Work (ACW).
Target:
- Agen Lama : 75%
- Agen Baru bulan ke-1 : 69%
- Agen Baru bulan ke-2 : 70%
- Agen Baru bulan ke-3 : 71%
- Agen Baru bulan ke-4 : 72%
- Agen Baru bulan ke-5 : 73%
- Agen Baru bulan ke-6 : 74%
Rumus
4. CALL PER HOUR
Adalah rerata
jumlah telepon yang dilayani agen selama 1 jam.
Target : Ditentukan berdasarkan prediksi jumlah telepon setiap tahun yang dibuat oleh tim WFM.
Sesuai Nota Dinas nomor : ND/23/LIP.2/2017 target CPH pada tahun 2018 ditetapkan sebagai berikut :
Tier A : 10.25Call
Tier B : 6.5Call
Tier C : 6.75Call
Rumus :
5. PERSENTASE PENGISIAN CRM
Agen wajib mendokumentasikan data dan ringkasan
interaksi yang terjadi ke dalam sistem Customer Relationship Management (CRM)
Target :
- Agen Lama : 95%
- Agen Baru bulan ke-1 : 93%
- Agen Baru bulan ke-2 : 94%
- Agen Baru bulan ke-3 : 95%
Rumus :
0 Komentar